2.1 Sejarah Penemuaan Hidrogen
Sejak
identifikasinya oleh Cavendish pada
1766, hidrogen yaitu unsure paling sederhana, menjadi pusat pengembangan teori tentang struktur bahan. Cavendish
adalah orang yang pertama mengenali gas hidrogen sebagai zat diskret dengan
mengidentifikasikan gas tersebut dari reaksi logam-asam sebagai
udara yang mudah terbakar Dalton merancang merancang bobot – bobot atom dari
berbagai unsure berdasarkan massa relative sama dengan 1 untuk hidrogen. Pada tahun 1783, Lavoisier menamakan gas hidrogen
(hidro=air, genes=pembentuk). Pada tahun 1810, Davy mengajukan bahwa hidrogen adalah
unsure yang menjadi kunci untuk asam – asam biasa. Pada tahun 1815, Prout mengajukan bahwa hidrogen adalah
unsure yang paling dasar dan atom – atom lainnya dapat dibentuk dari hidrogen. Bohr ( 1913 ) memilih atom H untuk
penerapan pertama dari mekanika kuantum pada struktur atom. Schrodinger (1927) mendasarkan mekanika
gelombangnya pada atom H dan teori – teori struktur molekul menggunakan molekul
H2 sebagai titik pangkal.
Hidrogen(bukan Karbon) membentuk lebih banyak
senyawaan dari pada unsur-unsur lainya. Hidrogen dikenal memiliki tiga isotop yaitu: 1H,2H(deuterium/D)
dan 3H(tritium/T). walaupun efek isotop paling besar bagi hidrogen,untuk
membenarkan penggunaan nama yang
berlainan bagi dua isotop yang lebih berat,maka sifat-sifat kimia H,D,dan T
pada hakikatnya kecuali dalam hal-hal seperti laju dan dan tetapan
kesetimbangan reaksi. Bentuk normal unsurnya adalah molekul diatom ; berbagai
kemungkinannya ialah:H2, D2 , T2, HD, HT, DT.
Dibawah ini adalah beberapa sifat isotop hidrogen
|
1H
atau H Protium
|
2H
atau D deuterium
|
3H
atau tritium
|
Massa atom, sma
|
1.00078
|
2.0141
|
3.0160
|
Titik beku, °C
|
-259.1
|
-254.4
|
|
Titik didih, °C
|
-252.7
|
-249.6
|
|
Kestabilan inti
|
stabil
|
stabil
|
Tak stabil:
separuhnya akan meleruh dalam 12,3 tahun
|
2.2 Kelimpahan Hidrogen Dialam
Hidrogen yang terdapat di alam mengandung 0,0156%
deuterium, sedangkan tritium(terbentuk secara terus menerus di lapisan atas
atmosfer pada reaksi inti yang direduksi
oleh sinar kosmik) terdapat di alam hanya dalam jumlah yang sangat kecil, kira
– kira sebanyak 1 per 1017, dan bersifat radioaktif (-,
12,4 tahun). Adapun kelimpahan dialam
beberapa isotop hydrogen adalah sebagai berikut:
- 1H adalah isotop hidrogen yang paling melimpah, memiliki persentase 99.98% dari jumlah atom hidrogen. Oleh karena inti atom isotop ini hanya memiliki proton tunggal, ia diberikan nama yang deskriptif sebagai protium, namun nama ini jarang sekali digunakan.
- 2H, isotop hidrogen lainnya yang stabil, juga dikenal sebagai deuterium dan mengandung satu proton dan satu neutron pada intinya. Deuterium tidak bersifat radioaktif, dan tidak memberikan bahaya keracunan yang signifikan. Air yang atom hidrogennya merupakan isotop deuterium dinamakan air berat. Deuterium dan senyawanya digunakan sebagai penanda non-radioaktif pada percobaan kimia dan untuk pelarut 1H-spektroskopi NMR. Air berat digunakan sebagai moderator neutron dan pendingin pada reaktor nuklir. Deuterium juga berpotensi sebagai bahan bakar fusi nuklir komersial.
- 3H dikenal dengan nama tritium dan mengandung satu proton dan dua neutron pada intinya. Ia memiliki sifat radioaktif, dan mereras menjadi Helium-3 melalui pererasan beta dengan umur paruh 12,32 tahun. Sejumlah kecil tritium dapat dijumpai di alam oleh karena interaksi sinar kosmos dengan atmosfer bumi, tritium juga dilepaskan selama uji coba nuklir. Ia juga digunakan dalam reaksi fusi nuklir, sebagai penanda dalam geokimia isotop, dan terspesialisasi pada peralatan self-powered lighting. Tritium juga digunakan dalam penandaan percobaan kimia dan biologi sebagai radiolabel.
2.3 Kecenderungan Reaktivitasan
Hidrogen
Hidrogen tidaklah luar biasa reaktif. Hidrogen
terbakar diudara membentuk air,serta akan bereaksi dengan oksigen dan halogen
dengan disertai ledakan pada kondisi tertentu. Pada suhu tinggi gas tersebut
akan mereduksi banyak oksida yang lebih rendah ataupun menjadi logamnya.dengan
adanya katalis diatas suhu kamar, hidrogen bereaksi dengan N2 membentuk NH3.
Dengan logam elektropositif dan kebanyaan nonlogam hidrogen membentuk hidrida.
Dengan adanya katalis yang sesuai, biasanya
logam-logam golongan VIII atau senyawanya,banyak ragam zat anorganik dan
organic dapat direduksi. Disosiasi hidrogen sangat endoterm dan hal ini
sebagian menerangkan kereaktifannya yang rendah pada suhu rendah:
H2 = 2H ∆𝑯°
=434.1 kJ /mol
2.4 Cara Isolasi Hidrogen
Secara
industry hidrogen diperoeh dari reaksi bolak-balik antara uap air dengan metana
atau minyak bumi ringan melaui katalis nikel yang diaktifkan pada suhu kurang
lebih 750°. Reaksi utamanya adalah:
CH4(g) + H2O(g) Δ
CO(g) + 3H2(g) (1.1)
Pembuatan Hidrogen di
Laboratorium
Sering kali hidrogen dibuat dalam laboratorium oleh
kerja larutan encer asam kuat dengan logam yang kereaktifanya sedang. Asam
klorida dan asam sulfat encer merupakan asam yang memuaskan : zink,aluminium ,
besi dan magnesium sering kali digunakan sebagai logamnya. Berikut adalah
persamaanya:
Zn
+ 2HCl ZnCl2 + H2
Produksi
komersialhidrogen
Hidrogen merupakan salah satu zat yang sangat
penting dalam deretan bahan-bahan kimia. Terdapat tiga metoda untuk memperoleh
unsur hidrogen yaitu metoda gas air ,metoda kukus-hidrokarbon , dan
elektrolisis air.
1. Metoda
gas air
Bila kukus dilewatkan diatas arang
panas ,akan terbentuk karbon monoksida dan hidrogen
C + H2O CO + H2
Campuran
karbon monoksida dan hidrogen ini yang disebut dengan gas air, merupakan bahan
bakar yang bernilai , karena kedua zat tersebut dapat dibakar. Jika didinginkan
hidrogen murni, campuran itu diolah dengan kukus dengan berikan katalis untuk mengoksidasi
karbon monoksida menjadi karbon dioksida.
CO + H2
+ H2O CO2
+2H2
gas air
Karbon dioksida mudah dipisahkan dengan melewatkan
campuran kedua gas itu dalam air dibawah tekanan .karbon dioksida dapat larut sedangkan hidrogen tidak.
2. Metoda
kukus-Hidrokarbon
Hidrokarbon
komersial dalam jumlah besar dibuat dengan melewatkan hidrokarbon dan lewat
katalis nikel pada temperatur tinggi. Persamaan yang menggunakan hidrokarbon
tersederhana metana adalah :
CH4 + 2H2O
CO2 + 4H2
Karbon
dioksida dan hidrogen dapat dipisahkan seperti diterangkan diatas , atau karbon
dioksida dapat diambil dengan melewatkan
campuran pada kapur tohor:
CO2
+ H2 + CaO CaCO3
+ H2
3. Dari
air dengan elektrolisis
Karena
sumber hidrogen yang berlimpah adalah air, maka akan ideallah bila air dapat
diuraikan menjadi hidrogen dan oksigen dengan murah. Suatu cara yang memuaskan
untuk menguraikan air ialah dengan melewatkan arus searah lewat air yang telah
ditambahi sedikit asam sulfat .
Dibawah ini adalah gambar dari pembuatan hidrogen
melalui elektolisis dengan air:
.
penggunaan
arus listrik untuk melakukan suatu reaksi redoks disebut elektolisis. Persamaan untuk reaksi setengah dan reaksi keseluruhan
untuk elektrolisis air adalah
Reduksi :
2[2H+ + 2e- H2 (g)]
Oksidasi :
2H2O(l) O2(g) + 4H+ + 4e-
Reaksi keseluruhan : 2H2O(l)
2H2(g)
+ O2(g)
2.5 Ikatan Dari Hidrogen
Hidrogen mempunyai tambahan
sifat ikatan yang unik. Sifat dasar proton serta tidak adanya sam sekali
perlindungan terhadap muatan inti oleh kulit elektron, memungkinkan bentuk lain
dari keaktifan kimiawi baik yang unik bagi hidrogen ataupun yang kekhasanya
sebagian. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pembentukan banyak senyawaan, seringkali
nonstoikiometrik,dengan unsure-unsur logam. Umumnya senyawaan ini disebut
hidrida tetapi tidak dapat dipandang sebagai hidrida garam sederhana.
2. Pembentukan ikatan jembatan hidrogen pada senyawaan
tuna-elektron seperti (1.1) dan kompleks
logam transisi (1.2).
Gambar (1.1) Gambar (1.2)
3. Ikatan hidrogen umumnya mendominasi kimiawi air
,larutan akua,pelarut hidrolitik dan spesi yang mengandung –OH, bertanggung
jawab bagi rangkaian polipeptida pada protein dan pasangan basa asam nukleat.
Jika Hidrogen terikat pada atom lain,X, terutama
F,O,N,atau Clsedemikian hingga ikatan X
H benar-benar polar dengan H menyandang muatan positif parsial,hidrogen
dapat berinteraksi dengan atom lain yang negatif atau yang kaya electron , Y,
membentuk ikatan yang disebut hidrogen(ikatan H). Ditulis sebagai berikut:
X H Y
Bukti eksperimen bagi ikatan hidrogen mula-mula datang
dari pembandingan sifat-sifat senyawa hidrogen . contoh-contoh klasik tanpak
pada titik didik abnormal dari
NH3,H2O,dan HF. Seperti pada gambar
dibawah ini:
Gambar 1-3 Titik didik beberapa hidrida
molekular
Yang
mengandung asosiasi molekul-molekul tersebut dalam fase cairnya. Sifat-sifat
lain seperti panas penguapan menyediakan bukti lebih lanjut mengenai asosiasi .
walaupun sifat-sifat fisika yang mencerminkan asosiasi masih tetap merupakan
sarana yang berguna pada pendeteksian ikatan hidrogen , bukti yang paling
memuaskan bagi padatan berasal dari studi mengenai Kristal dengan sinar-X dan
difraksi neuron : bagi padatan, cairan, dan larutan berasal dari spektra infra merah dan resonansi magnetik inti.
Bukti mengenai struktur ikatan hidrogen disediakan oleh jarak X terhadap Y,
yang lebih pendek dari kontak van der waals yang diharapkan bila ada ikatan hidrogen.
Bila golongan X H pada spektrum
inframerah frekuensinya menjadi lebih rendah,lebih luas dan intensitas
terintegrasinya makin tinggi.perubahan-perubahan ini dapat merupakan sarana
yang sangat berguna untuk mempelajari ikatan
H dalam larutan.
Entalpi ikatan hidrogen dalam beberapa hal relatife
kecil : 20 30 kJ/mol, jika
dibandingkan dengan entalpi ikatan kovalen sebesar 200 kJ/mol dan lebih besar
dari itu. Walaupun demikian,ikatan-ikatan ini mempunai akibat yang besar pada sifat
dan kereaktifan kimia zat yang
dibentuknya. Ini tampak berdasarkan gambar titik didih beberapa hibrida
molecular, dimana air misalnya akan mendidih pada kira-kira 100°C dan bukan +100°C apabila ikatan hidrogen
tidak memegang perananya. Jelas sekali kehidupan bergantung kepada ikatan hidrogen.
Es
dan air
Struktur es menarik perhatian sebagai petunjuk
mengenai struktur air. Dikenal 9 modifikasi air, yang kestabilanya
masing-masing bergantung kepada suhu dan tekanan. Es yang terbentuk dalam kesetimbangan dengan air pada 0°C dan 1 atm disebut es 1 dan mempunai struktur
seperti gambar dibawah ini:
Gambar 1-4 Stuktur es
Terdapat tatanan tidak terhingga dari atom oksigen,
masing-masing dikelilingi secara tetrahendral oleh empat O lainnya dengan
ikatan hidrogen yang menghubungkan setiap pasangan.
Dalam model cairan air, yang menarik namun tidak
diterima secara universal, cairan tersebut terdiri pada setiap saat atas
jaringan tidak sempurna, yang sangat mirip dengan jaringan dari air I. namun
berbeda dalam hal:
a. Beberapa interstisi mengandung molekul-molekul air yang
bukan milik jaringan , melainkan malah mengganggunya.
b. Jaringan tersebut merupakan tambalan dan tidak meluas
sepanjang jarak yang panjang tanpa patahan.
c. Daerah-daerah beranah pendek secara tetap
berdisintegrasi dan terbentuk kembali.
d. Jaringan agak berkembang dibandingkan dengan es I.
Faktanya
bahwa air mempunyai rapatan yang sedikit lebih besar daripada es I. seperti
tampak pada gambar:
dapat
disebabkan oleh adanya cukup molekul air interstisi sampai melebihi yang
diperlukan untuk menyeimbangkan penyeimbangan dan ketidakteraturan jaringan es
I. model air ini mendapat dukungan dari studi mengenai hamburan sinar X.
Adapun
dibawah ini merupakan beberapa reaksi dengan air diantaranya:
·
Reaksi air dengan oksida
Banyak
oksida logam bereaksi dengan air membentuk hidroksida yang bersifat senyawa ion
, yang dikenal sebagai basa. Beberapa contohnya adalah:
K2O
+ H2O 2KOH
Kalium oksida Kalium
hidroksida
CaO + H2O Ca(OH)2
kalsium oksida kalsium
hidroksida
·
Reaksi pengionan
Banyak molekul kovalen polar bereaksi dengan air
untuk menghasilkan ion. Reaksi senyawaan dalam manadiproduksikan ion disebut
reaksi pengionan . beberapa senyawa yang mengalami reaksi pengionan bila
ditambahkan kedalam air adalah hidrogen nitrat(asam nitrat), HNO3,
dan hidrogen klorida . persamaan untuk reaksi ini dapat ditulis sebagai
berikut:
HCl
+ H2O H3O+
+ Cl- atau
HCl H+ + Cl-
HNO3
+ H2O H3O+ +
NO3- atau HNO3 H+ + NO3-
·
Hidrasi
Sifat
polar molekul air penting bila air digunakan sebagai suatu pelarut . air mudah
melarutkan banyak senyawaion karena hidrasi
ion-ion itu.sebuah ion terhidrasi
adalah suatu penggugusan itu dengan satu molekul air atau lebih. Dalam larutan
banyaknya molekul air yang mengelilingi ion-ion nampaknya tak tertentu. Bila
suatu larutan air (dari) suatu garam
yang larut,diuapkan,garam itu mengkristal,dengan banyaknya molekul air yang
tepat tertentu , yang disebut air
kristalisasi.
Hidrat
dan Klatrat air
Padatan yang mengandung molekul-molekul senyawaan lain
bersama-sama dengan molekul-molekul air
disebut hidrat sebagian besar
terdiri atas molekul-molekul air diskret
baik terikat kepada kation melalui atom oksigen , atau terikat kepada anion
atau atom yang kaya electron melalui hidrogen, terdapat tiga cara pengikatan
molekul-molekul air dalam hidrat seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 1-5
a). Melalui oksigen kepada
kation; b). Melaui atom hidrogen kepada
anion;c). Suatu gabungan dari dua cara terdahulu.
Hidrida
Hidrida biner diklasifikasikan sesuai dengan posisi
unsurnya dalam tabel periodik, dan oleh
karakter ikatannya. Hidrida alkali dan
alkali tanah di blok s adalah senyawa
ionik yang analog dengan halida dan disebut dengan hidrida salin. Unsur blok p
golongan 13-17 membentuk hidrida kovalen molekular. Belum ada senyawa hidrida gas mulia yang
pernah dilaporkan. Beberapa unsur
transisi blok d dan f membentuk hidrida logam yang menunjukkan sifat
logam.
Logam-logam transisi yang tidak membentuk hidrida
biner membentuk hidrida molekular
kompleks yang dikoordinasikan oleh ligan penstabil, seperti karbonil (CO),
fosfin tersier (PR3), atau siklopentadienil (C5H5). Contoh-contoh khas hidrida
diberikan di bawah ini.
·
Hidrida
salin
Litium hidrida,
LiH, senyawa kristalin tak bewarna (titik leleh (melting point, mp) 680 oC). Li+ dan H-membentuk kristal
berstruktur garam dapur. Pelepasan
kuantitatif gas hidrogen di anoda saat dilakukan elektrolisis garam leburnya
menyarankan keberadaan H-. Air bereaksi dengan hebat dengan litium hidrida membebaskan
gas hidrogen. Karena senyawa ini agak
melarut dalam eter, hidrida ini digunakan sebagai pereduksi di kimia organik.
Kalsium hidrida,
CaH2, adalah padatan kristalin tak bewarna (mp 816 oC), dan bereaksi
dengan hebat dengan air membebaskan gas
hidrogen. Hidrida ini digunakan sebagai
pembentuk gas hidrogen, atau bahan dehidrator untuk pelarut organik.
Hidrida ini juga digunakan
sebagai reduktor.
Litium tetrahidridoaluminat, LiAlH4, adalah padatan kristalin tak bewarna (terdekomposisi di atas
125oC) biasanya disebut litium aluminum hidrida. Hidrida melarut dalam eter, dan bereaksi
hebat dengan air. Hidrida ini digunakan
sebagai reduktor dan bahan untuk hidrogenasi dan untuk pengering pelarut
organik.
Natrium tetrahidroborat, NaBH4, adalah senyawa padatan kristalin bewarna putih (terdekomposisi
pada 400oC) biasanya disebut natrium borohidrida. Padatan ini larut dalam air dan
terdekomposisi pada suhu tingggi dengan melepaskan gas hidrogen. Padatan ini digunakan sebagai bahan pereduksi
untuk senyawa anorganik dan organik, dan untuk mempreparasi kompleks hidrida,
dsb
·
Hidrida
molekular
Semua hidrida kecuali
hidrida karbon (metana) dan oksigen (air) adalah gas beracun dengan kereaktifan
sangat tinggi dan harus ditangani dengan sangat hati-hati. Walaupun terdapat berbagai metoda untuk
menghasilkan gas-gas ini di laboratorium, kini banyak gas ini mudah didapat di
silinder.
Diboran, B2H6,
adalah gas beracun dan tak bewarna (mp -164.9o C dan bp -92.6oC)
dengan bau iritatif yang khas. Hidrida
ini merupakan bahan reduktor kuat
senyawa anorganik dan organik.
Bahan ini juga bermanfaat sebagai bahan hidroborasi untuk memasukkan
gugus fungsi pada olefin, setelah adisi olefin dengan reaksinya dengan reagen
yang cocok.
Silan, SiH4, gas
yang sangat mematikan dan tak bewarna (mp -185oC dan bp -111.9oC)
dengan bau yang menyengat dan juga disebut dengan monosilan.
Amonia, NH3,
adalah gas beracun dan tak bewarna (mp -77.7oC dan bp -33.4oC)
dengan bau mengiritasi yang khas.
Walaupun gas ini digunakan dalam banyak kasus sebagai larutan amonia alam
air, yakni dengan dilarutkan dalam air, amonia cair juga digunakan sebagai
pelarut non-air ntuk reaksi khusus.
Sejak dikembangkannya proses Harber-Bosch untuk sintesis amonia di tahun
1913, amonia telah menjadi senyawa yang paling penting dalam industri kimia dan
digunakan sebagai bahan baku banyak senyawa yang mengandung nitrogen. Amonia juga digunakan sebagai refrigeran (di
lemari pendingin).
Fosfin, PH3, gas
sangat beracun dan tak bewarna (mp -133oC dan bp -87.7oC)
dengan bau yang busuk, juga disebut dengan fosfor hidrida. Fosfin terbakar spontan di udara. Fosfin digunakan dalam pertumbuhan epitaksi,
dalam kimia koordinasi logam transisi, dsb.
Hidrogen sulfida,
H2S, gas beracun dan tak bewarna (mp -85.5oC and bp -60.7oC)
dengan bau telur busuk. Gas ini sering
ditangani dengan tidak cukup hati-hati, gas ini sangat berbahaya dan harus
ditangani dalam lingkungan yang ventilasinya baik. Gas ini digunakan untuk
analisis kimia dengan cara pengendapan ion logam, pembuatan senyawa yang
mengandung belerang, dsb.
Hidrogen fluorida,
HF, adalah gas tak bewarna, berasap, bertitik didih rendah (mp -83oC
dan bp 19.5oC), dengan bau yang mengiritasi. Gas ini biasa digunakan untuk mempreparasi
senyawa anorganik dan organik yang mengandung fluor. Karena permitivitasnya yang tinggi, senyawa
ini dapat digunakan sebagai pelarut
non-air yang khusus. Larutan
dalam air gas ini disebut asam fluorat dan disimpan dalam wadah polietilen
karena asam ini menyerang gelas.
2.6 Persenyawaan Hidrogen
Senyawa hidrogen tersebar
luas dalam alam. Bahkan semua senyawa organic mengandunhh hidrogen.
Jadi,gula,pati,lemak,selulosa,protein,gas alam,bensin,minyak bakar,minyak
tanah,dan minyak pelumas semuanya mengandung hidrogen. Air ,suatu senyawa
anorganik merupakan senyawa hidrogen yang paling melimpah dibumi. Kelimpahan
relatif hidrogen (dalam bentuk senyawanya) dalam kerak bumi,dalam samudra dan
diudara. Asam-asam biasa adalah senyawaan hidrogen yang menarik secara khusus .
beberapa asam (asam klorida dalam getah lambung,asam asetat dalam cuka,asam
sitrat dalam belbagai jeruk) dibentuk dalam proses alamiah. Asam-asam ini dan
banyak asam lain,termasuk asam sulfat,,nitrat,dan fosfor,disintesis pada skala
besar oleh industry kimia.
Dibawah ini merupakan beberapa reaksi gas hidrogen
dengan berapa molekul:
2H2
+ O2 2H2O
H2 + S
H2S
H2 + Cl2 2HCl
H2 + F2 2HF
3H2
+ N2 2NH3
Hidrogen
juga beraksi dengan logam yang aktif. Terbentuk hidrida logam ionic yang mengandung ion hidrida, H- :
2Na + H2
2NaH
Natrium hidrida
Ca
+ H2 CaH2
Kalsium
hidrida
0 komentar:
Posting Komentar